TUKARKAN DUIT ANDA

Rabu, 20 Januari 2010

Kota Padang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kota Padang adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini adalah pusat perekonomian, pendidikan, kesehatan dan pelabuhan di Sumatera Barat. Saat ini kota Padang sedang berbenah ke arah pembangunan kepariwisataan (2006).

Sejarah
Kota Padang berawal dari pemukiman di tepi air, tepatnya di muara Sungai Batang Arau ke Samudera Hindia. Pada waktu itu Padang merupakan sebuah perkampungan nelayan kecil. Penduduk pada waktu itu terdiri atas orang-orang Rupit dan Tirau (Non Minangkabau). Mereka bekerja sebagai nelayan mengarungi samudera dengan kapal-kapal kecil mereka yang disandarkan di bibir muara. Pada abad ke–14 (1340-1375) Kota Padang dikenal sebagai kampung nelayan dengan sebutan Kampung Batung yang diperintah oleh Penghulu Delapan Suku. Tidak ada data yang pasti siapa yang memberi nama kota ini Padang. Yang jelas sejak kedatangan Bangsa Belanda ke kota ini, penduduknya sudah cukup banyak dengan bermukim disepanjang Sungai Batang Arau. Diperkirakan Kota Padang pada zaman dahulu berupa sebuah dataran atau padang yang sangat luas yang ditumbuhi semak-semak kecil, rumput-rumput, lalang, sikejut dan sebagainya. Oleh sebab itu orang-orang yang datang pertama kali memberi nama kota ini Padang.

Pariwisata
Padang dikenal dengan legenda Siti Nurbaya dan Malin Kundang. Di bukit Muara, terdapat kuburan Siti Nurbaya dengan sebuah jembatan yang juga bernama Siti Nurbaya, sedangkan di pantai Air Manis terdapat batu Malin Kundang. Lokasi ini relatif ramai dikunjungi wisatawan di kala sore hingga malam hari.

Museum Adityawarman mengkhususkan diri pada sejarah dan budaya suku Minangkabau, Mentawai dan suku Nias.

Beberapa jam dari pantai Padang kearah Teluk Bayur terdapat pantai Caroline dan sebuah resort Wisata bernama Sikuai Resort. Di sore hari pantainya terkadang dilewati sekawanan lumba-lumba yang menambah daya tarik wisata.

Kota ini terkenal akan masakan Padang, seperti Gulai, Rendang, Karupuak Sanjai, Nasi Kapau dan Sate Padang. Restoran Padang banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia. Meskipun begitu yang dinamakan sebagai masakan Padang sebenarnya dikenal oleh suku Minangkabau secara umum.

Perhubungan
Ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan Padang dengan kota-kota lain di Sumatera. Jalan ke utara menghubungkan Padang dengan Bukittinggi, dan di sana bercabang ke Medan dan Pekanbaru. Terdapat pula cabang jalan di dekat Lubuk Alung ke arah Pariaman. Jalan ke timur menuju Solok tersambung dengan Jalan Lintas Sumatera. Jalan ke selatan melintasi pantai barat Sumatera menghubungkan Padang dengan daerah Kerinci dan Bengkulu, melalui Kota Painan.

Terminal Regional Bingkuang (TRB) berada di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999. Terminal ini menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.[2]

Penemuan cadangan batubara di Sawahlunto pada mendorong Pemerintah Hindia Belanda membangun rel kereta api, yang diselesaikan pada 1896. Jalur kereta api ini selain menghubungkan Padang dengan Sawahlunto, juga mencapai Pariaman, Bukittinggi dan Payakumbuh. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jalur Pariaman-Padang untuk kereta api wisata, dan Teluk Bayur-Indarung untuk pengangkutan semen.

Angkutan dalam kota dilayani oleh bis kota, mikrolet dan taksi. Selain itu di pusat kota masih dapat ditemukan bendi (sejenis kereta kuda), sedangkan ojek biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota.

Pelabuhan di Teluk Bayur melayani pengangkutan laut baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini dibuka pada 1892 dan dulunya bernama Emmahaven. Pelabuhan Muara Padang yang sampai abad ke-19 menjadi pusat pelayaran saat ini berfungsi sebagai tempat sandar kapal-kapal yang lebih kecil. Kedua pelabuhan ini dikelola PT Pelindo II.

Sampai tahun 2005 bandar udara Tabing melayani perhubungan udara Padang dengan kota-kota lain. Dengan selesainya pembangunan Bandar Udara Internasional Minangkabau[3] di Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman, penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut.